Makassar| infoglobalnews – Dengan terpasangnya baliho ditembok gudang Sarniwa yang berisikan gambar dan tulisan bahwa Andi Iskandar dg.pasore sebagai Raja Tallo, Kerukunan putra-putri Tallo mengadakan rapat bersama PEMERINTAH SETEMPAT KETUA LPM TALLO, TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, TOKOH PEMUDA PENGGIAT BUDAYA TALLO DAN MAJELIS ADAT TALLO,Jum’at, (09/08/2024).
Adapun pembahasan yang akan di laksanakan yakni” pertama mengangkat ABDUL MUIS,HK Daeng Ma’Kulle sebagai Gallarang Tallo dengan syarat :
1. Berdomisili lama di Tallo
2. Yang di tuakan di Tallo
3. Di Ketahui oleh Dinas Kebudayaan Kota Makassar.
Yang Kedua kami semua sepakat untuk melestarikan kembali adat dan budaya yang pernah ada di Tallo khususnya dalam konteks nuasa Islami. Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi pasal 32 ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) yang berbunyi negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan Masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Yang Ketiga menolak adanya pemasangan spanduk yang beredar di sepanjang Gudang sarniwa berada di Jalan Sultan Abdullah Raya dengan mengatasnamakan pengakuan Raja Tallo.
“Menurut Ketua Kerukunan Putra-Putri Tallo Hamza Has mengatakan bahwa kami dari kerukunan menolak adanya hal tersebut sampai hari ini kami tidak pernah mengakui Andi Iskandar Dg.Pasore sebgai Raja Tallo karena tidak memiliki dasar yang kuat untuk dijadikan raja”.
Ketua LPM Tallo juga berkomentar bahwa “Kita perlu waspada dan menolak adanya pengakuan mengatas namakan Raja Tallo” tuturnya.
Tokoh Masyarakat Tallo juga H.Abdul Salam menyampaikan bahwa “Kami resah banyaknya yang masuk di Tallo dan mengatas namakan bahwa dia orang Tallo padahal kami dari Masyarakat Tallo yang sejak lama berdomisili di Tallo tidak mengetahui identitasnya darimana”. Ujarnya
Rapat ini di mulai hari Jumat, 09 Agustus 2024 Pukul 20.00 selesai sampai 22.00 Wita bertempat di Sekretariat Kerukunan Putra-Putri Tallo yang beralamat Jalan Sultan Abdullah Raya.
Penggiat budaya Tallo pun Sudirman, merespon hal tersebut bahwa “Memang benar kemajuan moderenisasi tidak menghalangi bahwa Tallo hari ini sudah mulai kembali di masa kejayaanya dan Tallo hari ini sudah dibicarakan kembali sejak lamanya tertidur, Tutup Diman”.
Rapat ini berjalan dengan lancar dan kondusif masing-masing peserta rapat memberi masukan, pendapat dan rapat ini di tutup dengan membacakan doa yang dibawakan oleh saudara H.Abdul Salam.
*Red*(Tim)

